Karya ilmiah merupakan suatu karya atau tulisan yang berasal dari hasil pengamatan, penelitian, dan pemikiran seseorang yang ditulis secara sistematis yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Untuk itu, karya ilmiah harus ditulis secara akurat berdasarkan kebenaran dari fakta yang objektif. [1] Dalam pembuatan karya ilmiah diperlukan tahapan-tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pengumpulan penulisan dan tahap evaluasi.
1. Tahap Persiapan
Adapun dalam tahap persiapan ini ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu:
a. Memilih masalah/topik yang kan dibahas dalam karya ilmiah
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih masalah yang akan dibahas pada karya ilmiah kita, diantaranya:
1) Masalah yang paling menarik perhatian.
2) Terpusat pada ruang lingkup yang sempit dan terbatas.
3) Harus memiliki sumber kepustakaan yang jelas agar dapat dijadikan referensi.
b. Memilih dan mengumpulkan Bahan
Setelah memilih masalah yang akan dibahas, selanjutnya penulis memilih bahan yang relevan dengan masalah yang akan dibahas. Bahan yang bisa digunakan oleh penulis dapat berupa bahan dari media cetak, media elektronik, dan media yang lainnya. Setelah memilih bahan tersebut, kemudian bahan dikumpulkan dan dipelajari serta dipahami oleh penulis dengan membaca bahan tersebut guna memperkaya pengetahuan penulis dan sebagai landasan teoritis dari karya tulis tersebut.
c. Survey lapangan
Survey lapangan dilakukan guna mengamati objek yang akan diteliti.
d. Mengembangkan kerangka teoritis
Arti teori adalah sebuah kumpulan proposisi umum yang saling berkaitan dan digunakan untuk menjelaskan hubungan yang timbul antara beberapa variabel yang diobservasi. Kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor‐faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. [2]
Penyusunan teori merupakan tujuan utama dari ilmu karena teori merupakan alat untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena yang diteliti. Teori selalu berdasarkan fakta, didukung oleh dalil dan proposisi. Secara defenitif, teori harus berlandaskan fakta empiris karena tuijuan utamanya adalah menjelaskan dan memprediksikan kenyataan atau realitas. Suatu penelitian dengan dasar teori yang baik akan membantu mengarahkan si peneliti dalam upaya menjelaskan fenomena yang diteliti.
e. Menyusun hipotesis
Pada langkah ini adalah menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari objek penelitian. Hipotesis ini merupakan prediksi/dugaan sementara yang ditetapkan ketika mengamati objek penelitian.
f. Metodologi (mencakup berbagai teknik yang dilakukan dalam pengambilan data, teknik pengukuran, dan teknik analisis data).
2. Tahap Penulisan
Tahap Penulisan merupakan perwujudan dari tahap persiapan yang dikembangkan serta ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai. Adapun tahap penulisan karya ilmiah, diantaranya:
a. Tahap prapenulisan
b. Tahap penulisan draft
c. Tahap revisi
d. Tahap penyuntingan
e. Tahap publikasi
Dari kelima tahap penulisan diatas, akan dijelaskan satu persatu secara rinci sebagai berikut:
1) Tahap prapenulisan
Tahap prapenulisan ialah tahap yang dilalui oleh penulis untuk mempertimbangkan segala hal yang menyangkut dengan karya ilmiah yang akan dibuat oleh penulis. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam tahap prapenulisan, yaitu:
a) Pemilihan dan pembatasan topik
b) Merumuskan tujuan dari karya ilmiahnya
c) Mempertimbangkan bentuk karangan
d) Mempertimbangkan siapa yang akan membaca karya ilmiahnya tersebut sehingga mudah dimengerti oleh pembaca
e) Mengumpulkan bahan-bahan atau data-data yang mendukung untuk dijadikan sumber kepustakaan
f) Merumuskan judul
g) Menyusun ide dalam bentuk kerangka karangan agar mempermudah penulisan
2) Tahap penulisan draft
Pada tahap penulisan draft penulis dapat mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar (tulisan karangan), mengembangkan ide masih bersifat sementara, dan mengkonsentrasikan perhatian pada gagasan.
3) Tahap revisi
Adapun hal yang perlu dilakukan oleh penulis dalam tahap revisi ini, yaitu:
a) Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, panataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
b) Membaca ulang seluruh draft.
c) Berbagi pengalaman tentang draft kasar karangan.
d) Merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar atau masukan.
4) Tahap penyuntingan
Tahap penyuntingan adalah tahap editing dan penggunaan bahasa indonesia yang baik dalam karya ilmiah. Ada beberapa yang perlu dilakukan penulis pada tahap ini, yaitu:
a) Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik (huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosa kata, format karangan) karangan.
b) Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
c) Melengkapi yang kurang dan membuang yang kurang relevan.
d) Menghindari penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih (overlapping).
e) Menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya dalam penulisan dan pemilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun penerapan kaidah ejaan.
5) Tahap publikasi
Tahap publikasi adalah tahap penerbitan dari karya ilmiah yang telah dibuat agar dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
• Format umum penulisan karya ilmiah: [3]
Bagian Permulaan
1. Halaman Sampul
Judul
Jenis laporan (KTI, skripsi, tesis, disertasi)
Nama, NIM Mahasiswa
Lambang Institusi
Nama Lengkap Universitas
2. Halaman logo
3. Halaman Judul (sama dengan halaman sampul) Penulisan judul jika lebih dari 1 baris maka ditulis seperti piramida terbalik
4. Halaman Persetujuan
Persetujuan Pembimbing
Pengesahan untuk para penguji
5. Kata Pengantar
6. Ucapan Terimakasih
7. Abstrak
8. Daftar Isi
9. Daftar tabel, gambar dan lampiran
Bagian Isi
1. Pendahuluan
Latar belakang pengambilan topik
Perumusan masalah
Tujuan
*Umum
*Khusus
Manfaat Penelitian
2. Kerangka Teori/Tinjauan Pustaka
3. Kerangka Konsep
Diagram kerangka konsep
Hipotesa
Defenisi operasional
4. Metodologi Penelitian
Rancangan/desain penelitian
Populasi
Pengambilan sampel
Cara pengolahan data
5. Hasil Penelitian
Penguraian hasil penelitian
6. Pembahasan
Mebahas hasil penelelitian berdasarkan tinjauan kepustakaan yang telah dibuat
7. Kesimpulan
8. Saran
3. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi adalah tahap yang menentukan apakah tujuan dari isi karya ilmiah yang dibuat tercapai atau tidak. Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan, apabila dalam penilaian tidak tercapai dari tujuan terssebut maka perlu dicari penyebabnya agar dapat membuat karya ilmiah yang lebih baik lagi.
________________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar